SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Kolombia telah menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 sekali suntik Johnson & Johnson, kata direktur regulator makanan dan obat INVIMA sebagai bagian dari pidato pemerintah pada Kamis (25/3).

Vaksin yang disetujui itu dikembangkan oleh Janssen, anak perusahaan farmasi Johnson & Johnson.

"Dalam kapasitasnya sebagai regulator, INVIMA telah mengizinkan penggunaan darurat vaksin dari perusahaan farmasi Janssen, dari perusahaan multinasional Johnson & Johnson," kata direktur INVIMA Julio Cesar Aldana dalam siaran malam pemerintah.

Selain menjadi vaksin satu dosis, vaksin J&J lebih gampang disimpan daripada beberapa vaksin lain yang disetujui, kata Aldana.

Kolombia juga telah menutup perjanjian untuk vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech, AstraZeneca, Moderna, dan Sinovac. Kolombia juga ditetapkan untuk menerima dosis melalui mekanisme COVAX yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia.

Kolombia sejauh ini juga telah menyetujui penggunaan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech, AstraZeneca, dan Sinovac.

Pemerintah telah mencapai kesepakatan untuk membeli 9 juta dosis vaksin sekali pakai J&J.

Kolombia berharap dapat memvaksin sekitar 70% populasinya dalam upaya mencapai kekebalan kawanan.

Negara ini telah mencatat lebih dari 2,35 juta kasus virus corona dan lebih dari 62.500 kematian. Kolombia telah menyuntikkan lebih dari 1,38 juta dosis vaksin.
Â