SHARE
1 / 2
2 / 2

istimewa

CARAPANDANG.COM -  Film fiksi bertajuk "Galang" dari Rich Music, yang sebelumnya merilis dokumenter musik "Gelora", bersama Swan Studio akan mengambil latar belakang tahun 2008 di mana geliat kreativitas musik sedang bertumbuh, tutur Aska Pratama "Rocket Rockers", Creative Director Rich Music

"Tahun itu muncul album-album dari banyak band, band ke luar negeri, distro sedang naik-naiknya," kata Aska dalam konferensi pers daring, Jumat (22/10).

Akan ada banyak musik yang bisa dinikmati, bukan cuma musik bawah tanah, musik dari Mocca dan Pure Saturday yang berasal dari Bandung juga akan ada di film ini. Aska dan Hinhin Agung Daryana "Akew" Nectura sebagai pengarah musik pun membuat musik baru khusus untuk film ini.

Sebagai film bertema musik, "Galang" kian kuat dengan kehadiran cameo dari band-band seperti Savor of Filth, Tcukimay, Rocket Rockers juga penggawa musik seperti Ink dari Rosemary, Rian Pelor, Buluk dari Superglad, Iyo dari Pure Saturday. Addy Gembel dari Forgotten dan Beby dari Beside juga akan muncul di film serta bertindak sebagai konsultan film.

Film yang diarahkan oleh sutradara peraih Piala Citra, Adriyanto Dewo, yang telah mengarahkan film "Mudik" dan "Tabula Rasa", sedang dalam proses pengambilan gambar di Bandung, Jawa Barat.

"Galang" bercerita tentang pria bernama Galang (Elang El Gibran) yang diajak menemani kakaknya, Maryam, menonton konser musik bawah tanah. Maryam mengenalkan band baru AXFIKSIA kepada Galang dan meminta sang adik menemaninya menonton konser tersebut.

Galang yang tidak suka dengan musik AXFIKSIA menolak menemani Maryam. Kericuhan terjadi saat konser dan menimbulkan korban jiwa, termasuk Maryam.

Merasa bersalah, Galang berusaha mencari tahu alasan tewasnya sang kakak dengan berpura-pura menjadi penggemar band. Dia bertemu dengan Asmara (Asmara Abigail), manajer band AXFIKSIA yang menerima Galang sebagai kru.

Galang tidak mengatakan kalau ia adalah adik dari salah satu korban malam tragedi itu. Dapatkah Galang membalas dendam? Ataukah ia malah menemukan kejujuran dan jatidirinya di balik malam tragedi tersebut?

Di film ini, Adriyanto Dewo kembali berkolaborasi dengan penulis skenario Tumpal Tampubolon. Sebelumnya keduanya bersama membuat film “Tabula Rasa”. Mereka berdiskusi dengan konsultan yang terlibat langsung di genre musik tersebut sebelum menggodok cerita yang akan disuguhkan.
 

Halaman :
Tags
SHARE