SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Sejak tahun 1967, peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) rutin diselenggarakan di seluruh dunia setiap tanggal 8 September. Peringatan ini diselenggarakan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya literasi sebagai salah satu isu hak asasi manusia pada lingkup pendidikan dan kesejahteraan. Untuk itu, Kemendikbudristek melalui Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (Direktorat PMPK) menyelenggarakan peringatan Hari Aksara Internasional Tingkat Nasional tahun 2023.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril, mengatakan peringatan HAI tingkat nasional ini merupakan bentuk konsistensi Pemerintah Indonesia dalam penuntasan buta aksara dan peningkatan literasi penduduk dewasa melalui berbagai kegiatan inovatif pendidikan keaksaraan dasar dan lanjutan bagi warga masyarakat buta aksara.

“Melalui kebijakan Merdeka Belajar, masyarakat Indonesia dapat terus meningkatkan kompetensi literasi, numerasi, dan karakter anak bangsa, serta membangun pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan,” ujar Iwan Syahril pada peringatan HAI tingkat nasional ke-58 tahun 2023, secara hybrid, kombinasi daring dan luring di Jakarta, pada Selasa (26/9).

Setiap tahunnya, Kemendikbudristek terus menggalakkan program penuntasan buta aksara ini secara terstruktur. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, angka buta aksara di Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun tinggal 1,50 persen atau sekitar 2.666.859 orang. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan data angka buta aksara tahun 2021 yaitu 1,56 persen atau sekitar 2.761.189 orang.

Menurut Iwan, penurunan angka buta aksara ini adalah salah satu indikator dari keberhasilan atau kemajuan pendidikan suatu negara atau bahkan telah menjadi komitmen dunia yang tertuang dalam program Education 2030 (Suistinable Development Goals’s). “Peringatan HAI ini merupakan momen yang tepat bagi kita untuk memperkuat kembali komitmen terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pemulihan pembelajaran,” tutur Iwan.

Senada dengan itu, pelaksana tugas (Plt.) Direktur PMPK, Aswin Wihdiyanto, mengatakan, peringatan HAI tahun ini merupakan sebuah momentum bagi Indonesia untuk bergabung dengan negara lain dalam mempercepat kemajuan mencapai Suistainable Development Goal 4.6 (SDG 4.6) mengenai pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat dan merefleksikan peran literasi dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif, damai, adil, dan berkelanjutan.   

“Peringatan Hari Aksara Internasional ini, juga berperan sebagai dasar menuju masyarakat Indonesia yang berliterasi sebagai representasi dari pendidikan berkelanjutan,” tutur Aswin.

Tema peringatan HAI tingkat nasional ke-58 ini adalah ‘Merdeka Belajar untuk Memajukan Literasi di Tengah Transisi Peradaban Dunia: Membangun Fondasi untuk Masyarakat Damai dan Berkelanjutan’. Tema ini terinspirasi dari tema HAI UNESCO, yaitu ‘Promoting Literacy for a World in Transition: Building The Foundation for Sustainable and Peaceful Societies’. dilansir kemdikbud.go.id
 

Halaman :
Tags
SHARE