SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan kesiapannya untuk mengakomodasi seluruh calon peserta seleksi guru penggerak dari Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Iwan Syahril mengemukakan selain percepatan implementasi kurikulum merdeka belajar, kesiapan itu juga sejalan dengan kuatnya semangat belajar guru di daerah itu dalam dua tahun terakhir.

"Tidak akan kami batasi. Daftar saja dulu," ujarnya saat berbincang dengan Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar, CEO Teach First Indonesia Bukik Setiawan, perwakilan dari Kabupaten Sanggau dan Bantaeng di Jakarta, Kamis.

Tidak hanya guru penggerak, Kemendikbudristek juga bakal mengakomodasi pengajuan untuk pengangkatan guru, mengingat Pesisir Selatan masih kekurangan guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). Meski demikian, daerah harus membuat perencanaan dan data yang lengkap tentang kebutuhan di tempat masing-masing, sehingga permintaan itu bisa terukur.

Iwan tak menampik kekurangan guru berstatus ASN bukan saja terjadi di Pesisir Selatan, hampir seluruh daerah di Indonesia mengalami hal yang sama. Ia mencontohkan dari 100 yang mendaftar, yang lolos persyaratan hanya sekitar 70 persen. "Dinas Pendidikan itu layaknya Kemendikbudristek, bisa bikin perencanaan sendiri," terangnya.

Menurutnya, calon guru yang diusulkan hendaknya benar-benar orang yang berkeinginan kuat menjadi guru, sehingga memiliki nilai sebagai seorang pendidik, bukan sekedar mengajar. Profesi guru sangat strategis, bahkan menentukan masa depan sebuah bangsa maupun daerah dalam jangka.

Halaman :