SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memuji Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang menerapkan rekayasa lalu lintas ganjil genap pada akhir pekan di Jalur Puncak.

"Saya mengapresiasi apa yang dilakukan di Kabupaten Bogor, yakni penerapan pembatasan mobilitas dengan sistem ganjil genap untuk kendaraan yang akan masuk ke Puncak," ujar luhut saat rakor evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara virtual, Selasa malam.

Menurutnya, upaya pembatasan mobilitas warga itu berkontribusi dalam mengendalikan euforia masyarakat seiring penurunan level penerapan PPKM.

"Hal ini bisa mengendalikan pergerakan masyarakat yang terus meningkat seiring turunnya level PPKM. Kami juga akan terus memonitor perkembangan harian di Jawa dan Bali,” kata Luhut.

Kapolres Bogor AKBP Harun menyebutkan bahwa pihaknya mencatat penerapan sistem ganjil genap di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dalam sehari berhasil mereduksi 3.602 kendaraan roda empat dari arah Jakarta.

"Ada selisih 3.602 kendaraan saat diberlakukan uji coba ganjil genap, sesuai data kendaraan dari Jakarta yang keluar di Pintu Tol Ciawi," kata Harun.

Menurutnya, berdasarkan data kendaraan dari arah Jakarta yang keluar di Pintu Tol Ciawi pada Sabtu (4/9) ada sebanyak 39.654  kendaraan menuju Bogor, lebih rendah pada Sabtu (28/8), sebelum diberlakukan ganjil genap sebanyak 43.236  kendaraan.

Harun menerangkan, pengurangan volume kendaraan yang masuk ke Jalur Puncak saat diberlakukan ganjil genap pada Sabtu (4/9), lebih dari 3.602 kendaraan. Pasalnya, dari 39.654  kendaraan yang keluar dari Pintu Tol Ciawi sebagian diputar balik, yakni kendaraan dengan pelat nomor ganjil.

"Pengurangan kendaraan di Jalur Puncak lebih signifikan, karena kendaraan yang keluar dari Tol Ciawi itu kami putar balik yang pelatnya tak sesuai ganjil genap. Kemudian sepeda motor juga banyak diputar balik, belum masuk hitungan," ujar Harun lagi.

Halaman :