SHARE

Literasi (Ditjen GTK)

CARAPANDANG.COM - Setiap 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional. Momen bersejarah itu bertepatan dengan berdirinya Perpustakaan Nasional pada 17 Mei 1980. Namun, sejumlah data menunjukkan masih perlu diperbaikinya dari segi literasi bagi warga bangsa Indonesia. Menurut data Most Littered Nation In the World yang dikeluarkan UNESCO tahun 2016, minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara.

Seperti diketahui salah satu indikator yang menjadi acuan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah Programme for International Student Assessment (PISA). PISA sebagai metode penilaian internasional merupakan indikator untuk mengukur kompetensi siswa Indonesia di tingkat global. Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mencatat, peringkat nilai PISA Indonesia berdasarkan survei tahun 2018 adalah: Membaca (peringkat 72 dari 77 negara), Matematika (Peringkat  72 dari 78 negara), dan Sains (peringkat 70 dari 78 negara). Nilai PISA Indonesia juga cenderung stagnan dalam 10-15 tahun terakhir. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan penggantian Ujian Nasional menjadi Asesmen Kompetensi Minimum, yang nantinya akan berfokus pada literasi, numerasi, pendidikan karakter.

“Mungkinkah ini kesempatan untuk mengejar konsep-konsep mendasar yang tadinya tertinggal. Daripada kejar tayang semua topik. Mungkin ini kesempatan emas untuk menguatkan konsep-konsep fundamental yang mendasari kemampuan murid-murid untuk bisa sukses di mata pelajaran apa pun. Contohnya seperti literasi, numerasi, pendidikan karakter,” ungkap Mendikbud Nadiem Makarim di Jakarta, Sabtu (2/5/2020).

Beranjangsana ke generasi zaman pergerakan tempo dulu. Ibarat makanan, buku adalah kebutuhan. Lewat asupan literatur, pemikiran mereka menghasilkan ide untuk berjuang dan merdeka. Beberapa tokoh bahkan dikenal sebagai bibliofil alias pecinta buku. Seperti Sukarno, Hatta, Sjahrir, Natsir sebagai contoh teladan baik.

Mari teladani praktik baik para bapak bangsa yang merupakan para bibliofil dan raihlah Merdeka Belajar dalam keseharian.