SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Kehadiran teknologi digital telah membantu pemerintah dalam mencapai target inklusi keuangan. Dan pada 2024 OJK memiliki keyakinan inklusi keuangan dapat mencapai target 90 persen.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dalam OJK Virtual Innovation Day 2021 secara daring yang dipantau di Jakarta, Senin (11/10). 

Dia mengatakan dengan digitalisasi ini seluruh anak SMP harus masuk ke ekosistem tabungan digital.

Dia menjelaskan pada tahun 2019, inklusi keuangan tercatat telah mencapai 76,19 persen atau meningkat dibandingkan tahun 2016 dimana inklusi keuangan baru mencapai 67,08 persen.

Selanjutnya dia menambahkan bahwa OJK baru saja menerbitkan kebijakan terkait bank digital untuk memberi ruang bagi perbankan yang hendak masuk ke dalam ekosistem digital.

Dengan ini, OJK juga berharap perbankan dapat mengembangkan produk dan layanan berbasis digital, baik untuk bank berskala besar, menengah, maupun kecil, termasuk bank perkreditan rakyat (BPR).

Di samping itu, OJK juga akan terus mendorong pengembangan produk asuransi berbasis teknologi atau insurtech. Untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), OJK juga akan terus mendorong pelaku UMKM agar dapat go digital.

“Kami membangun ekosistem agar UMKM bisa mendapatkan manfaat dengan kehadiran digitalisasi dan kami sudah mulai dengan peer to peer lending yang memberi manfaat lebih besar,” kata Wimboh.

Ia mengatakan dengan teknologi finansial berupa peer to peer lending, masyarakat dapat melaksanakan urun dana. Dengan ini, UMKM pun memiliki ruang lebih besar untuk mengakses pembiayaan yang lebih murah dan cepat.

“Dari segi pemasaran produk kami juga ingin membawa UMKM ke ekosistem e-commerce sehingga kami membuat Kampus UMKM untuk membantu mereka masuk ke ekosistem e-commerce yang bisa membuat mereka menjual produk ke seluruh penjuru dunia,” imbuhnya.

Tags
SHARE