SHARE

Ahmad Juremi

CARAPANDANG.COM - Pengertian belajar  yaitu berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Seseorang dikatakan belajar  jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku, (KBBI).  Menurut Hutomo Atman Maulana (2020:226) pembelajaran daring merupakan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan media teknologi yang dapat mengakses peserta didik agar belajar lebih baik lagi.

Pembelajaran daring dapat dianggap sebagai salah satu kegiatan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. Pembelajaran daring juga dapat mengakibatkan timbulnya kebosanan terhadap peserta didik . Apa lagi sampai hilangnya koneksi yang berada jauh dari jangkuan internet.

Pada masa sekarang ini, dunia sedang dihadapkan dengan fenomena yang berkaitan dengan masalah kesehatan yaitu pendemi Covid-19, hampir seluruh negara di dunia terkena dampak virus ini, Indonesia termasuk salah satunya. Untuk itu pemerintah mengambil kebijakan dengan menerapkan social distancing untuk meminimalisir penularan Covid-19. Social distancing sendiri merupakan suatu tindakan dimana setiap orang diharuskan agar tidak berdekatan antara satu dengan yang lainnya. Dengan menghindari segala macam perkumpulan atau pertemuan untuk mencegah penularan Covid-19.

Oleh karena itu,segala kegiatan seperti kegiatan belajar mengajar (KBM)di sekolah maupun universitas harus dilakukan di rumah atau dilakukan secara online untuk mencegah menyebarnya Covid-19.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri, baru saja mengeluarkan panduan pembelajaran tahun ajaran baru di masa pandemi Covid-19. Salah satu poin dalam panduan tersebut adalah larangan melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di 94 persen wilayah Indonesia yang berada di zona merah, orange, dan kuning. Di wilayah tersebut, pembelajaran hanya boleh dilakukan secara online.

SMP Ibnu Hajar Boarding School sekolah umum berbasis agama yang di gagas Ustadz Zainal Abidin, Lc, MM. di bawah Yayasan Dakwah Cahaya Ilmu yang berdiri  tahun 2013.  IHBS didirikan untuk menjawab kebutuhan ummat akan kader ulama, pemimpin eunterpreneur yang berkualitas global. Goal dari lulusan IHBS adalah mampu melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi favorit baik itu dari PTN atau PTS yang bersifat umum ataupun diniyyah.

Ketika pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada  Maret 2020 lalu pembelajaran di IHBS dilakukan secara daring. Berbagai platfrom digunakan sebagai media pembelajaran, diantaranya Google Classroom, Zoom Meeting, Whatsapp, Google Meet, dan sebagainya. Dan hampir 80 % kegiatan pembelajaran  dilakukan dengan Zoom Meeting.

Belajar   online   menuntut   peran   pendidik mengevaluasi  efektivitas dan disesuaikan  dengan kebutuhan  belajar.  Ini  penting  dilakukan  untuk tetap memenuhi   aspek   pembelajaran   seperti proses pengetahuan, moral, keterampilan, kecerdasan dan estetika (Dai & Lin, 2020;Zhu & Liu,   2020).

Kegiatan pembelajaran melalui online   secara    tidak    langsung berpengaruh pada daya serap peserta didik (Dewi, 2020). Penting  untuk  diperhatikan yakni komunikasi orang   tua   dan   pendidik   untuk mewujudkan  kemandirian  belajar  peserta  didik selama masa pandemi Covid-19.

Pembelajaran online memberikan kemudahan dalam memberikan transfer informasi pada   berbagai   situasi   dan   kondisi. Ragam  manfaat  dari  kemudahan  pembelajaran online  didukung  berbagai  platform mulai  dari ceramah, diskusi hingga tatap muka secara virtual. Namun, hal  ini  perlu  di  evaluasi  dan disesuaikan  dengan kondisi  setempat,  mengingat  kemampuan  orang tua  memberikan  fasilitas  pembelajaran  online berbeda.

Kuncinya  adalah  memaksimalkan kemampuan  peserta  didik  belajar  dalam  kondisi pandemi seperti ini, di sekolah kami SMP Ibnu Hajar Boarding School, tingkat kepuasan wali murid terhadap pembelajaran IHBS 95,1%.

Kurikulum yang digunakan SMP IHBS terdiri dari Kurikulum Diknas (KTSP dan Kurikulum 2013) serta Kurikulum Diniyyah IHBS. Para peserta didik belajar di kelas-kelas pagi hingga siang hari dan malam harinya belajar hafalan Al-Qur`an dan ilmu agama dalam halaqah-halaqah hingga subuh keesokan harinya.

Kurikulum SMP IHBS terdiri dari empat komponen utama sebagai kunci sukses keberhasilan kami yaitu: (1) Pengetahuan umum, yang terdiri dari Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia; (2)   Diniyyah yang terdiri dari aqidah, fiqih, tafsir, hadits, adab-akhlak, sirah dan Bahasa Arab; (3)  Keterampilan yang umumnya merupakan kegiatan ekstra kurikuler seperti panahan, taekwondo, robotik, web programming, dan lain-lain; (4) Character building. Lantaran padatnya kegiatan pembelajaran di IHBS, maka kegiatan outing dan field trip dikelola sedemikian rupa agar menyenangkan peserta didik tanpa harus melanggar ketentuan syariat.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan tujuh kiat atau cara yang perlu diperhatikan agar sukses melakukan kegiatan belajar daring.

Ia mengatakan,siswa dan guru harus bergembira. Jangan stres. "Pastikan, semuanya sudah paham dengan cara mengoperasikan alat teknologi. Bagi kelas menjadi kelompok belajar yang kecil, diskusi, kerja kelompok dan akan membuat waktu belajarnya akan lebih efektif,” ujar dr. Reisa saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Sabtu (4/7).

Guru dan murid sepakat mengerjakan tugas kelompok, dan menciptakan suatu tantangan atau lomba yang memerlukan kolaborasi. Alokasikan waktu bagi murid-murid yang tertinggal atau kurang dapat memahami sesi pembelajaran. Pastikan semua murid sudah hampir sama pemahaman terhadap subjek yang diajarkan.  Fokus dan kuatkan pada subjek pelajaran yang dapat ikut membantu kemampuan para murid, untuk bisa sukses di pelajaran manapun. Seperti, bahasa dan sains. Amati, tiru, modifikasi, dan lihat cara guru lain belajar, dan yang pastinya yang bagus itu yang menjadi contoh.

Proses belajar jarak jauh bukan memindahkan kelas dari ruang fisik ke ruang digital. Cara membuat sesi online menjadi riang gembira, dan penuh interaksi, serta mudah mentransfer ilmu pengetahuan adalah dengan berkreasi, dan tentunya dengan bekerja sama.

Belajar dari rumah memberikan kebebasan bagi guru dan pendidik untuk mencoba media pembelajaran baru yang belum pernah dilakukan di sekolah, seperti memanfaatkan teknologi. Penggunaan media pembelajaran baru ini akan memberikan pengalaman baru bagi peserta didik dan guru dalam belajar.

Setiap peserta didik memiliki gaya belajar masing-masing, biasanya ada guru dan peserta didik yang suka metode ceramah, ada yang suka metode diskusi dan metode eksperimetal. Dengan belajar dari rumah semua bisa menggunakan metode lain sesuai yang diinginkan yang membuat diri  kita senang dan mudah memahami materi. Belajar dari rumah juga memberikan pelajaran penting untuk kita agar bisa mengatur waktu dengan tepat. Semoga [*]

*Oleh: Ahmad Juremi
Penulis adalah Guru SMP IHBS Jakarta dan Mahasiswa Semester III  Sekolah Pascasarjana UHAMKA Jakarta.


Tags
SHARE