SHARE

Radio (creepy pasta wiki)

CARAPANDANG.COM – 13 Februari diperingati sebagai World Radio Day atau Hari Radio Sedunia. Momentum tersebut menandakan lahirnya United Nations Radio, kemudian di tahun 1946 ditetapkan oleh badan PBB United State Educational, Scientific, Cultural Organization (UNESCO).

Radio memiliki banyak cerita. Mulai dari nuansa klasik hingga kini, radio terus berkumandang. Menyambut Hari Radio Sedunia, redaksi Cara Pandang akan mencoba mengungkap senarai singkat tentang segala hal terkait radio.

Lagu Radio oleh Sheila On 7

Lewat radio aku sampaikan

Kerinduan yang lama terpendam

Terus mencari biar musim berganti

Radio cerahkan hidupnya

Demikian nukilan lirik dari lagu Radio yang dibawakan oleh Sheila On 7. Grup musik asal Yogyakarta ini sendiri turut berterima kasih dengan kehadiran radio. Dikarenakan musik-musik dari Eross Cs awal mulanya kerap diperdengarkan di stasiun-stasiun radio.

Dari lagu tersebut juga terungkap hal yang klasik, saling mengirim pesan ataupun lagu melalui radio.

Penyegelan radio di era penjajahan Jepang

Pada awal penjajahan Jepang, bagi rakyat Indonesia yang memiliki radio harus mendaftar dan kemudian disegel. Pengawasan secara ketat pun dilakukan terhadap informasi. Seperti dilansir Republika, tiap rumah yang memiliki radio dan telah disegel di depan kediamannya diberi kertas berukuran 10 x 20 cm berbunyi: ‘Memiliki Radio’.

Ada pun melalui gerakan bawah tanah, Sjahrir mendengarkan siaran radio dari luar negeri. Terungkaplah fakta bahwa Nagasaki dan Hiroshima telah dibom atom oleh Amerika Serikat dan Jepang kalah dalam perang. Peran dari informasi ini menjadi basis bergerak pengumuman kemerdekaan Indonesia.

Radio yang tak mati-mati

Kehadiran televisi sempat diprediksi akan mengkanvaskan radio. Namun nyatanya radio tak mati-mati. Stasiun-stasiun radio dengan adaptasi yang dilakukannya tetap memiliki segmen pendengar dan diminati publik.

Profesi penyiar radio pun dinilai bergengsi dikarenakan dapat membuka kesempatan untuk berkiprah di lini lainnya.