SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Penyakit tuberkulosis (TBC) berdampak pada berkurangnya tingkat produktivitas di Indonesia, karena kelompok usia produktif paling banyak terdampak penyakit bakteri menular tersebut.

Demikian disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan arahan pada acara puncak peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia 2021 secara daring dari Jakarta, Rabu (24/3).

Wapres mengatakan,  penyakit TBC tidak mudah diselesaikan, pasalnya penyakit tersebut disebabkan oleh berbagai faktor sosial, seperti kepadatan penduduk, permasalahan gizi, kemiskinan, dan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.

Dia mengatakan bahwa dampak akibat tingginya kasus tuberkulosis di Indonesia jauh lebih besar daripada beban akibat biaya pengobatan TB itu sendiri.  Merujuk pada data Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO), dia menyebutkan sebanyak 10 juta orang di dunia masuk dalam kategori penderita kasus baru TBC.

"Indonesia sendiri merupakan negara dengan beban Tuberkulosis tertinggi ketiga di dunia, setelah India dan Cina," jelasnya. 

Lebih lanjut dia menjelaskan  di Indonesia kasus penyakit TBC diperkirakan sebanyak 845.000 kasus, dengan angka kematian mencapai 93.000 kasus. Dari kasus tersebut, 32 persen di antaranya masih belum mendapat akses pengobatan dan berpotensi menular.

Oleh karena itu, Wapres Ma’ruf berpesan kepada seluruh pihak terkait pelayanan kesehatan untuk meningkatkan upaya penanggulangan TBC, khususnya di tengah pandemi Covid-19. 

Tags
SHARE