SHARE

istimewa

Salah satu peserta PeKaT, Septi Fridayani mengatakan bahwa dengan keberagaman ide yang dimiliki oleh pemuda KBKM, kegiatan Sarasehan menjadi salah satu kesempatan anak muda untuk menuangkan kreativitasnya. “Melalui sarasehan ini, kami berharap peran pemuda dapat semakin diunggulkan dan ditonjolkan, sehingga keberlanjutan dapat diwujudkan secara terus menerus,” ujar Septi.

Assistant Director General for Culture UNESCO, Ernesto Ottone Ramirez, mengapresiasi Indonesia dalam memanfaatkan momentum presidensi G20.

"Saya berterima kasih kepada Indonesia atas usaha yang telah dilakukan untuk memanfaatkan momentum ini sehingga menjadi hal yang berarti bagi organisasi internasional,” ujar Ernesto.

Kegiatan itu ditutup dengan para delegasi yang diajak untuk berpartisipasi dalam permainan tradisional gangsing diikuti dengan menghasilkan karya seni rupa bersama yang akan ditampilkan pada penutupan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali. Para delegasi juga mendapatkan cendera mata dari masyarakat muda di Kawasan Borobudur berupa klenting, sebuah kendi tanah liat yang digunakan untuk mengambil dan menampung air. Cendera mata tersebut menyimbolkan pesan ajakan untuk memelihara dan menjaga sumber air demi kelangsungan hidup generasi mendatang.

Lima agenda prioritas, yang dibahas dalam pertemuan itu budaya sebagai penggerak dan pemberdaya hidup berkelanjutan, dampak ekonomi, lingkungan dan sosial dari kebijakan berbasis budaya, pengelolaan bersama atas sumber daya budaya (cultural commoning) untuk mempromosikan gaya hidup berkelanjutan, pemerataan akses atas manfaat dari ekonomi budaya, dan mobilisasi sumber daya internasional untuk mengutamakan pemulihan berkelanjutan. 
 

Halaman :