SHARE

istimewa

Pada 2021, juga dihadirkan sarana edukasi dan wisata malam pertama serta terbesar di Indonesia yang bernama Glow. Dengan menggunakan area sekitar 3 persen dari total luas Kebun Raya Bogor yang mencapai 87 hektare, program Glow menghadirkan Taman Pandan, Taman Meksiko, Taman Akuatik, Taman Astrid, Lorong Waktu, dan Ecodome. Khusus Taman Astrid, pada area ini menceritakan tentang sejarah terbentuknya Kebun Raya Bogor hingga sampai sekarang menjadi wilayah konservasi dan pusat penelitian alami yang memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu botani dan farmasi.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, menjelaskan program Glow memiliki nilai edukasi yang tinggi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat masa kini. Dengan metode komunikasi yang adaptif sesuai perkembangan zaman saat ini, BRIN berharap Kebun Raya Bogor dapat menjadi tujuan dan rujukan bagi anak-anak muda. Tidak hanya berwisata, namun lebih jauh lagi untuk memahami akar budayanya serta meningkatkan kecintaannya terhadap lingkungan alam.

“Sesuai regulasi, fungsi kebun raya meliputi konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan. Program Glow yang dijalankan PT MNR telah meliputi fungsi edukasi dan pendidikan serta tetap mendukung BRIN untuk menjalankan tiga fungsi lainnya sehingga amanat yang ditetapkan oleh pemerintah pusat tetap terjaga,” kata Handoko.

Untuk menjalankan fungsi konservasi, Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya BRIN berperan sebagai pengelolanya. Adapun Deputi Infrastruktur melalui Direktorat Laboratorium dan Kawasan Sains dan Teknologi BRIN untuk mengelola laboratorium penelitian, serta Deputi Infrastruktur melalui Direktorat Koleksi berperan untuk pemeliharaan koleksi.

“Kami memiliki komitmen yang sama dengan masyarakat bahwa Kebun Raya Bogor ini adalah aset bangsa yang harus selalu dijaga dan dapat dioptimalkan untuk kemajuan masyarakat. Karena itu terobosan dan inovasi harus terus dilakukan tanpa meninggalkan akar budaya yang ada,” kata Handoko lagi.

Halaman :